• Nashira
  • Inti dari Kebahagiaan adalah Kumpulan Kebahagiaan dari Hal Hal Kecil.
  • Kebijaksanaan adalah Pemahaman Nilai Nilai Abadi dan Nilai nilai Hidup
  • Mengucapkan Maaf Hanya Mampu Dilakukan Oleh Orang Pemberani
  • Pemenang Bukannya Tak Pernah Gagal, Tetapi Tidak Pernah Menyerah
  • Kekuatan Bukanlah Tentang Memikul Sekuat Tenaga, Tetapi Tentang Ketepatan Sasaran

Doa Arif Sang Juara

Suatu ketika seorang anak sedang mengikuti lomba mobil balap mainan, suasana sungguh meriah siang itu, karena saat itu adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang. dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang mereka miliki. Semuanya buatan sendiri, sebab memang begitulah peraturannya. Ada seorang anak bernama Alif, mobilnya tidak terlalu istimewa, namun ia termasuk dalam 4 orang anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Alif yang paling tidak sempurna,
beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu, untuk berpacu melawan mobil lainnya. Ya memang mobil itu tidak begitu menarik.
Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tidak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya, namun Alif bangga dengan mobil mainannya, sebab mobil itu adalah hasil buatan tangannya sendiri.
Tibalah saat yang dinantikan, final kejuaranaan mobil mainan, setiap anak bersiap digaris start untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. disetiap jalur lintasan telah siap empat mobil dengan empat pembalap kecilnya, lintasan itu berbentuk lingkaran dengan empat jalur terpisah diantaranya. Namun sesaat kemudian, Alif meminta waktu sebentar sebelum lomba di mulai, ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpecam, Dengan tangan yang bertengadah memanjatkan doa. Lalu semenit kemudian dia berkata “Ya Aku siap“.

Duarr..Bunyi tanda dimulai, dengan satu hentakan kuat mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itupun meluncur dengan cepat, setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, mendukung mobilnya masing-masing.

“Ayo..cepat..ayo..cepat..maju..maju..Ayo, begitu teriak mereka.“
Dan ternyata Aliflah pemenangnya, ya semuanya senang begitu juga Alif, ia berucap dan berkomat-kamit lagi dalam hati “Terima kasih ya Allah” Saat pembagian piala tiba, Alif maju kedepan dan bangga.

Sebelum piala itu diserahkan ketua panitia-pun bertanya pada Alif “Hai Jagoan, pasti tadi kau berdoa Pada Allah, agar kamu menang kan..?“.

Alif terdiam, “Bukan pak, bukan itu doa yang aku panjatkan, sepertinya tidak adil jika saya meminta pada Allah untuk menolong saya mengalahkan orang lain, saya hanya memohon,agar saya tidak menangis jika saya kalah“.

Semua hadirin terdiam mendengar hal itu, setelah beberapa saat terdengarlah tepuk tangan yang memenuhi ruangan. Betapa arifnya doa sang Juara, tak ada rasa permusuhan dan niat mengalahkan disana.

Summary;

Terkadang kita sering menghabiskan waktu untuk berdoa, memohon pada Allah untuk mengabulkan permintaan kita, menjadikan kita nomer satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. padahal bukankah yang kita butuhkan adalah bimbingannya, tuntunannya dan panduannya. Kita sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat, kita sering lupa dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tidak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui. Saya Yakin Allah SWT memberi ujian berat, bukan membuat kita lemah, cengeng dan gampang menyerah. Sesungguhnya Allah SWT sedang menguji hambaNya yang sholeh.

 http://www.facebook.com/resonansi.page

Posting Terkait:

Ditulis Oleh : Unknown

Saudara Sedang Membaca Posting Yang Berjudul : Doa Arif Sang Juara Silahkan Berikan Kritikan dan Saran Saudara Pada Kolom Komentar Demi Kemajuan Bog Kecil Ini, dan Terima Kasih Atas Kunjungannya, Mudah Mudahan Bermanfaat Untuk Kehidupan Kita

0 komentar:

Posting Komentar