Karena tidak mampu berenang seekor
kalajengking suatu hari meminta kepada seekor kura-kura agar memberinya
tumpangan di punggung untuk menyeberangi sungai. “apa kamu gila!” teriak
kura-kura itu. “ kamu akan menyengatku pada saat aku berenang dan tentu saja aku
akan tenggelam”
Kalajengking itu tertawa sambil menjawab. “Heheh
kura-kura yang baik, jika aku menyengatmu tentu engkau akan tenggelam dan aku tidak
akan ikut bersamamu.”
Kura-kura “ Kalau begitu apa gunanya?”
Kalajengking “Tenanglaaah, aku tidak akan
menyengatmu karena ini berarti kematianku juga kan?”
Untuk beberapa saat kura-kura itu berpikir
tentang logika dari jawaban si kalajengkin. Akhirnya dia berkata, “Ahhh kamu. Benar, baik naiklah kepunggungku.!”
Akhirnya kalajengking itu naik kepunggung
kura-kura itu tadi. Namun baru setengah jalan ia menyengat kura-kura itu dengan
sengit. Sementara kura-kura mulai tenggelam perlahan-lahan menuju dasar sungai
dengan kalajengking di atas punggungnya.
Ia mengerang dengan pedih “Kalajengking.!
kamu sudah berjanji tidak akan menyengatku, tapi sekarang kenapa kamu lakukan
itu? Lihat... sekarang kita sama-sama akan celaka.!”
Kalajengking yang tenggelam itupun menjawab
dengan sedih “Kura-kura aku juga tidak dapat menahan diri, karena itu sudah
merupakan tabiatku untuk menyengat!!!”
Summary;
Dari cerita ini mungkin kita dapat
mengambil pelajaran. Pelajarilah karakter seseorang sebelum menjadikannya
sebagai teman. Peran yang ia mainkan akan mempengaruhi kehidupan kita. Kawan bagaikan tombol lif dapat membawa kita naik
atau sebaliknya.
0 komentar:
Posting Komentar