Alkisah, ada dua pemuda pergi ke laut untuk
bersantai di pantai sambil membawa makanan untuk makan malam. Sewaktu
mereka duduk sambil menyantap makan malam, tiba-tiba mereka dihampiri
oleh seorang nenek yang sudah renta. Nenek itu duduk sambil memungut makanan yang tercecer di tanah dan memakannya.
Ketika melihatnya, mereka langsung menghampirinya dan bertanya,”Engkau lapar ya nek?”
Sang nenek menjawab,”Aku di sini sejak pagi dan belum makan apa-apa.
Anakku membawaku kesini sejak Subuh tadi. Dia pergi meninggalkanku dan
mengatakan kepadaku bahwa dia akan datang dan mengambilku sebentar
lagi.”
Singkat cerita, mereka memberinya makanan dan nenek itu
pun makan malam bersama mereka. Setelah malam makin larut, mereka
mengemasi barang-barang mereka. Para pemuda itu merasa bahwa waktu sudah
larut dan cuaca makin dingin. Sementara mereka tidak tega meninggalkan
nenek tersebut di tepi pantai dalam kondisi seperti itu dimalam hari.
Salah satu dari mereka menghampirinya dan bertanya,”Engkau punya nomor
telepon anakmu yang bisa kami hubungi agar dia datang menjemputmu?”
Nenek itu menjawab,”Oh ya, aku ada nomor teleponnya di kertas."
Tatkala kertas itu dibaca, ternyata tertulis: “Siapa saja yang menemukan wanita ini harap membawanya ke panti jompo.”
Kedua pemuda itu tersentak kaget membaca tulisan tersebut. Siapa yang
begitu tega berbuat begini sama orang tuanya sendiri? Mereka duduk
sesaat untuk merayu nenek itu mau pergi bersama mereka dan mengantarkan
ke tempat yang diinginkannya atau tempat yang tertera di kertas. Tentu
saja nenek itu tidak mau pergi bersama mereka, karena anaknya berjanji
padanya akan datang untuk menjemputnya. Nenek itu bersikeras untuk
menunggu kedatangan anaknya. Dia mengatakan, “Anakku akan datang
menjemputku dan aku akan menunggunya.”
Nenek malang itu tidak tahu bahwa anaknya mengelabuinya dan membuangnya pada saat dia sangat membutuhkannya.
Kedua pemuda itu pun meninggalkannya dengan harapan bahwa si anak akan
datang menjemputnya sesuai dengan janjinya. Tapi salah seorang pemuda
dari mereka merasa tidak bisa tidur karena memikirkan nasib nenek malang
itu. Dia bangun, berganti baju dan mengendarai mobilnya menuju pantai.
Setibanya disana dia melihat ambulans, polisi dan orang-orang
berkerumun. Dia masuk di sela-sela mereka dan melihat nenek itu sudah
meninggal dunia. Ketika dia bertanya kepada mereka tentang sebab
kematiannya, mereka menjawab. ”Tekanan darahnya naik dan ia meninggal
dunia.” Dia meninggal dunia karena kecemasannya terhadap anaknya;
jangan-jangan anaknya mengalami sesuatu sehingga tidak datang
menjemputnya. Dia meninggal dunia saat menunggu kedatangan anaknya yang
berjanji akan menjemputnya. Dia meninggal dunia saat jauh dari
keluarganya.
Semoga Alloh melimpahkan rahmat-Nya kepadanya dan memasukkannya kedalam surga-Nya melalu pintu yang paling lebar. Aamiin.
Saya berharap agar semua orang yang membaca kisah ini mau
menyebarluaskannya supaya menjadi peringatan bagi setiap anak yang
durhaka kepada orang tuanya.
Judul Terjemahan : Kisah-Kisah Mengharukan yang Penuh Pelajaran Keimanan dan Pelembut Hati
Penulis : Ahmad Salim Baduwailan
Penerjemah : Najib Junaidi, Lc.
Penerbit : Pustaka Elba
Temukan Kami di Facebook
yaa Alloh sedih sekali
BalasHapus